JAKARTA, PT Diastika Biotekindo Tbk baru saja meluncurkan penawaran umum perdana saham (IPO). Perusahaan yang bergerak dalam distribusi alat kesehatan dan diagnostik ini berencana menggunakan dana hasil IPO untuk memperkuat modal kerja dan memperluas jaringan distribusi serta logistik di seluruh Indonesia.
Dengan total penerbitan sebanyak 815 juta saham baru, ini setara dengan 20,04 persen dari total modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran untuk saham ini berada pada kisaran Rp120 hingga Rp140 per saham, dengan dukungan dari pihak penjamin emisi.
Strategi Pertumbuhan dan Fokus pada Produk Lokal
Direktur Utama PT Diastika Biotekindo Tbk, FX Yoshua Raintjung, mengungkapkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk pertumbuhan jangka panjang. Dengan fokus pada pengembangan produk lokal, perusahaan berkomitmen mendukung program substitusi impor alat kesehatan melalui peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Yoshua menargetkan pertumbuhan tahunan sebesar 10 hingga 20 persen dalam beberapa tahun ke depan, dengan fokus pada produk-produk seperti HbA1c untuk pengawasan diabetes, teknologi PCR, dan NGS (Next Generation Sequencing). Ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk meningkatkan layanan kesehatan di tanah air.
Keunggulan dan Jangkauan Distribusi
Dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, Diastika dikenal sebagai penyedia utama untuk lebih dari 4.000 fasilitas kesehatan di Indonesia. Pencapaian ini telah membuat perusahaan menjadi salah satu yang terdepan dalam penanganan wabah nasional, seperti flu burung, demam berdarah, hingga COVID-19.
Selain itu, Diastika pernah mendapat penghargaan bergengsi sebagai “Best Bio-Rad Distributor in Southeast Asia” pada tahun 2019, yang mencerminkan reputasi kuatnya dalam sektor distribusi alat diagnostik. Diastika memiliki dua segmen bisnis utama; diagnostik klinis yang berkontribusi 79 persen dari total pendapatan, dan segmen life science yang menyumbang 21 persen.
Perusahaan juga memenuhi kebutuhan laboratorium penelitian dengan menyediakan perangkat PCR dan NGS, yang sangat penting untuk keperluan medis dan industri. Jaringan distribusi yang luas mencakup seluruh wilayah Indonesia, dengan 88 persen dari pasar swasta dan 12 persen dari sektor pemerintah.
Langkah IPO ini akan semakin memperkuat posisi pet perusahaan di tengah dorongan pemerintah untuk mencapai kemandirian dalam penyediaan alat kesehatan. Melalui kebijakan TKDN, pemerintah menargetkan pengurangan impor hingga 50 persen untuk alat kesehatan berteknologi rendah dan menengah, memberikan peluang besar untuk pertumbuhan industri dalam negeri.
Data dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa industri alat kesehatan domestik diprediksi tumbuh dengan CAGR sebesar 9,1 persen. Sementara, pasar laboratorium diagnostik diperkirakan akan tumbuh dengan CAGR 7,13 persen hingga tahun 2029. Ini adalah indikator positif untuk masa depan industri alat kesehatan di Indonesia.
Diastika juga terlibat aktif dalam program-program strategis nasional, seperti InPULS yang fokus pada penguatan laboratorium dan SOPHI untuk optimalisasi layanan primer. Hal ini menunjukkan kontribusi nyata perusahaan dalam pembangunan dan pengembangan sistem kesehatan nasional.
Jadwal Penawaran Saham
Untuk informasi lebih lanjut, berikut adalah jadwal penawaran saham perdana Diastika:
• Masa Penawaran Umum: 2–8 Juli 2025
• Distribusi Saham secara Elektronik: 9 Juli 2025
• Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI): 10 Juli 2025