• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Senin, Juni 30, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Lensapublik.id
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ekbis
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ekbis
No Result
View All Result
Lensapublik.id
No Result
View All Result
Home Nasional

Krisis Internal Berlanjut, GMNI Se-Jadetabek Serukan Pembentukan Badan Penyelamat Organisasi

Krisis Internal Berlanjut, GMNI Se-Jadetabek Serukan Pembentukan Badan Penyelamat Organisasi

Isu stagnasi organisasi di kalangan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menjadi perhatian serius sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari berbagai daerah. Keadaan ini tidak hanya mengganggu dinamika internal, tetapi juga mempengaruhi arah ideologi yang diusung organisasi. Dengan kata lain, situasi ini menantang eksistensi dan relevansi GMNI di tengah benang kusut konflik yang berkepanjangan.

Dalam konteks ini, perlu dipahami bahwa GMNI tidak semata-mata merupakan organisasi mahasiswa, melainkan juga memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk memberikan suara bagi kepentingan rakyat. Pertanyaannya adalah: Sejauh mana organisasi ini dapat menjalankan perannya dengan efektif di tengah permasalahan internal yang ada?

Pentingnya Mendamaikan Internal Dalam GMNI

GMNI, yang berakar dari semangat Marhaenisme, seharusnya menjadi wadah yang sehat untuk kader-kader muda dalam berkontribusi terhadap masyarakat. Namun, sejak Kongres XXI di Ambon pada 2019, ketegangan antara dua kepengurusan DPP telah menciptakan kebuntuan yang berlarut-larut. Data menunjukkan bahwa sudah lebih dari lima tahun konflik ini berlangsung, mengorbankan tidak hanya waktu tetapi juga potensi kaderisasi yang seharusnya menjadi tujuan utama organisasi.

Di tingkat daerah, dampaknya sangat nyata. Para kader merasa kehilangan arah. Nilai-nilai ideologis yang seharusnya menjadi fondasi GMNI kini mulai pudar, digantikan oleh orientasi pragmatis yang tidak jelas. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa menimbulkan ketidakpuasan di kalangan kader, bahkan dapat mendorong mereka untuk mencari alternatif lain di luar GMNI. Ini tentu bukan yang diharapkan oleh pendiri organisasi ini.

Strategi untuk Mengatasi Stagnasi dan Memperkuat GMNI

Melihat situasi yang mengkhawatirkan ini, sejumlah DPC mengusulkan beberapa langkah strategis untuk meredakan konflik dan memulihkan keutuhan organisasi. Dua tuntutan utama yang diajukan adalah pembentukan Badan Penyelamat Organisasi (BPO) dan konsolidasi nasional. BPO diharapkan menjadi struktur transisi yang dapat merangkul semua elemen dalam GMNI. Dengan pendekatan yang lebih inklusif, diharapkan bisa tercipta kembali semangat kolektif yang hilang akibat konflik internal.

Selain itu, konsolidasi nasional dapat menjadi ajang untuk mempertemukan semua DPC dan DPD se-Indonesia dalam Kongres Persatuan. Forum ini harus bersifat terbuka, demokratis, dan ideologis, menjaga agar seluruh keputusan tidak berpihak kepada salah satu faksi. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan bisa terjalin kerjasama yang lebih solid antar pengurus organisasi, sekaligus mengembalikan kepercayaan kader terhadap GMNI.

Akhir kata, para DPC juga menyerukan agar setiap kader tidak bergantung pada penyelesaian dari pucuk pimpinan yang ada, tetapi harus mengambil inisiatif sendiri. Kesadaran kolektif di tingkat cabang dan daerah sangat penting dalam proses pemulihan ini. Dengan membangun kembali GMNI dari akar rumput, para kader diharapkan dapat memainkan peran aktif dalam pergerakan sosial demi mewujudkan cita-cita sosialisme yang diinginkan. Penguatan di tingkat basis ini akan menjadi fondasi yang solid untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.

Previous Post

Investor Tiongkok Bahas Rencana Investasi dengan Gubernur dan Apindo Lampung

Next Post

Hancurkan Jalan Baru Dicor, Dorong Solusi Permanen Lewat Dinding Laut Besar

Kategori

  • Ekbis
  • Ekonomi
  • Nasional
  • News
  • Pendidikan

Recommended

MK Wajibkan Pemerintah Gratiskan Pendidikan SD dan SMP Termasuk Sekolah Swasta

MK Wajibkan Pemerintah Gratiskan Pendidikan SD dan SMP Termasuk Sekolah Swasta

BSU 2025 Dinilai Tidak Relevan LPEM UI Bantuan Tidak Sesuai Kenaikan Biaya Hidup

BSU 2025 Dinilai Tidak Relevan LPEM UI Bantuan Tidak Sesuai Kenaikan Biaya Hidup

Sidebar

Lensapublik.id

© 2025 www.lensapublik.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ekbis

© 2025 www.lensapublik.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In