• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Jumat, Agustus 15, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Lensapublik.id
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ekbis
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ekbis
No Result
View All Result
Lensapublik.id
No Result
View All Result
Home News

Atur Lalu Lintas dengan Ikhlas, Pak Ogah Terima Sepeda dan Uang dari Bupati Maros

Perkuat Literasi, Dorong Media Sebagai Penggerak Ekonomi Syariah Nasional

Kisah Inspiratif di Maros – Di tengah rutinitas sehari-hari di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, muncul satu contoh nyata tentang bagaimana kebaikan dapat menyentuh banyak hati. Seorang pria bernama Jastin (32), yang sehari-harinya bekerja sebagai juru parkir, mendadak viral di media sosial setelah aksinya membantu ambulans yang terjebak dalam kemacetan menjadi sorotan publik.

 

Tindakan heroik Jastin tidak hanya menuai pujian dari netizen, tetapi juga menarik perhatian Bupati Maros, Chaidir Syam, yang secara langsung mengunjungi Jastin sebagai ungkapan apresiasi atas dedikasi dan kebaikannya. Seberapa sering kita melihat seseorang berani mengorbankan waktu dan tenaganya demi orang lain tanpa mengharapkan imbalan?

Pentingnya Kepedulian dalam Masyarakat

Jastin memang bukan seorang petugas resmi, namun caranya mengatur lalu lintas dengan ikhlas menunjukkan bahwa kebaikan bisa dilakukan oleh siapa saja, tanpa harus menunggu status atau jabatan tertentu. Sambil berdiri di persimpangan yang ramai, Jastin berkomitmen untuk mengurai kemacetan dan memastikan ambulans dapat melanjutkan perjalanan dengan cepat.

Pengalaman Jastin ini mencerminkan betapa besar dampak dari tindakan kecil. Dalam situasi darurat, seperti saat ambulans terjebak karena kemacetan, tindakan relawan sepertinya menjadi sangat berharga. Tidak jarang, keberadaan kita bisa menjadi penentu hidup dan mati. Melihat bagaimana satu individu dapat membuat perbedaan besar mengingatkan kita bahwa kontribusi dalam masyarakat bukanlah soal besar atau kecil. Namun harus tulus dan konsisten.

Kontribusi Tanpa Pamrih: Saluran untuk Menginspirasi Orang Lain

Selama tiga tahun terakhir, Jastin telah menunjukkan dedikasi yang besar. Dengan berjalan kaki sejauh satu kilometer dari tempat tinggalnya untuk bertugas, ia juga berupaya menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekitarnya. Meskipun penghasilannya dari sumbangan sukarela berkisar antara Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per hari, ia tetap bersyukur karena mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.

Jastin mengungkapkan, “Saya lakukan ini karena panggilan hati. Saya tidak tega melihat orang sakit terjebak macet. Kalau bisa saya bantu, kenapa tidak?” Kata-kata tersebut menekankan bahwa tindakan tulus adalah bentuk penghormatan terhadap sesama. Dalam kehidupan yang sering kali dibanjiri oleh kesibukan dan egoisme, kebaikan sederhana seperti yang dilakukan oleh Jastin dapat menginspirasi orang lain untuk ikut berkontribusi bagi masyarakat.

Melalui kisah Jastin, kita diajak berpikir bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pahlawan dalam konteks yang berbeda-beda. Kehadiran individu seperti Jastin adalah pengingat bahwa kebaikan dan kepedulian mampu membangun komunitas yang lebih solid. Dia tidak hanya membantu ambulans, tetapi juga membangun jembatan emosional antara sesama warga.

Dengan adanya penghargaan dan penghormatan dari Bupati Maros dalam bentuk sepeda baru dan uang tunai, bisa jadi ini adalah awal dari semakin banyaknya pihak yang peduli terhadap aksi-aksi sosial semacam ini. Jastin menjadi simbol bahwa dengan niat tulus, kita bisa melakukan lebih dari sekedar menjalankan kewajiban. Kebaikan akan selalu meninggalkan jejak yang dalam di hati orang-orang yang mendapatkannya.

Jadi, mari kita semua berupaya untuk berkontribusi dalam komunitas kita. Kecil atau besar, setiap tindakan baik layak untuk dihargai. Kisah Jastin semoga menjadi pemicu semangat bagi kita semua untuk melakukan banyak kebaikan, betapapun kecilnya. Kita bisa memulainya dengan hal sederhana, seperti menyapa tetangga, membantu orang tua, atau bahkan menjadi relawan di kegiatan kemanusiaan.

 

Previous Post

Koperasi Merah Putih Berisiko Merugikan Ekonomi Nasional Rp20 Triliun dan Hilangkan 824 Ribu Lapangan Kerja

Next Post

Tambang Ilegal di IKN dan Tahura Bukit Soeharto, Negara Rugi 5,7 Triliun

Kategori

  • Ekbis
  • Ekonomi
  • Nasional
  • News
  • Pendidikan

Recommended

Perkuat Literasi, Dorong Media Sebagai Penggerak Ekonomi Syariah Nasional

Penolakan Blok Wabu di Nabire Ganggu Aktivitas Warga

Perkuat Literasi, Dorong Media Sebagai Penggerak Ekonomi Syariah Nasional

Relokasi Pedagang Bukti Komitmen Wujudkan Pasar Tertib dan Nyaman

Sidebar

Lensapublik.id

© 2025 www.lensapublik.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ekbis

© 2025 www.lensapublik.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In