Makassar, – Komitmen pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional melalui akselerasi ekspor kembali diwujudkan lewat program Intensive Collaboration Program (ICP) for New Exporter 2025 tahap kedua. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Bea Cukai dan lembaga keuangan regional, yang kembali digelar di Mandiri University Campus, Makassar.
ICP 2025 adalah program pembinaan intensif yang ditujukan bagi pelaku UMKM potensial ekspor. Ini adalah kelanjutan dari program sebelumnya yang telah berjalan sukses. Kini, ICP hadir dengan pendekatan yang lebih fokus, intensif, dan kolaboratif untuk mendukung lahirnya eksportir baru yang kompeten.
Pembinaan Intensif untuk Pelaku UMKM
Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan wawasan kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mereka siap menghadapi tantangan di pasar ekspor. Melalui materi yang bervariasi, peserta berkesempatan untuk belajar tentang desain produk dan kemasan yang sesuai dengan standar ekspor. Selain itu, mereka juga mendapat penjelasan mengenai tata laksana ekspor, yang merupakan bagian penting dari proses untuk berhasil di pasar internasional.
Bea Cukai Makassar berperan aktif dalam memberikan informasi mengenai regulasi dan persyaratan yang diperlukan, sehingga peserta dapat memahami betul apa yang harus dilakukan untuk menjalankan bisnis ekspor dengan baik. Selain itu, lembaga pemerintah seperti BPOM juga turut ambil bagian dalam menyediakan informasi mengenai kemudahan perizinan dan sertifikasi produk, sehingga peserta merasa didukung dalam langkah mereka.
Strategi dan Tantangan dalam Ekspor
Memasuki sesi yang lebih mendalam, ICP menghadirkan narasumber berpengalaman yang membagikan kiat dan pengetahuan mereka. Aldy Rafzanjadi Thamrin, seorang pengusaha sukses, berbagi tentang strategi dan tantangan yang dihadapi dalam perjalanan menembus pasar ekspor. Diskusi ini sangat penting untuk memberikan gambaran nyata tentang pengalaman di lapangan kepada para peserta.
Lebih jauh, Aziza Rahmaniar Salam, Atase Perdagangan, memberikan insight mengenai peluang serta tantangan yang ada ketika mengekspor produk ke pasar negara lain. Dalam hal ini, ia juga menggarisbawahi pentingnya diplomasi dagang dalam membuka akses pasar. Analisis yang mendalam ini memberikan perspektif yang bermanfaat bagi para pelaku UMKM untuk lebih memahami dinamika pasar internasional dan pengaruhnya terhadap produk mereka.
Pada sesi ini, informasi penting tentang akses pembiayaan yang dapat membantu UMKM dalam melakukan ekspor disampaikan oleh narasumber dari lembaga keuangan. Ini menjadi highlight penting yang dapat menjawab salah satu kendala utama yang sering dihadapi oleh para pengusaha kecil.
Kepala Seksi Penyuluhan Bea Cukai Makassar mengungkapkan bahwa program ini tidak sekadar pelatihan biasa. “Kami ingin setiap UMKM benar-benar siap bersaing di pasar global,” ujarnya. Keterlibatan berbagai pihak merupakan langkah strategis untuk memastikan keberhasilan program ini.
Kepala Kantor Bea Cukai Makassar menekankan pentingnya kerja sama antarinstansi dalam menyukseskan program ini. Melalui sinergi antara Bea Cukai, lembaga keuangan, dan pihak berkepentingan lainnya, diharapkan akan lahir generasi eksportir yang tangguh dan siap bersaing di pentas global.
Program ini diharapkan menjadi jembatan bagi UMKM Indonesia agar tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga mencapai kesuksesan di pasar internasional. Dengan bimbingan dan dukungan yang tepat, diharapkan pandemi dan tantangan lainnya tidak menjadi halangan bagi mereka untuk meraih kesuksesan.
Secara keseluruhan, ICP 2025 merupakan langkah progresif untuk mengembangkan potensi eksportir baru. Harapan besar disematkan agar UMKM Indonesia dapat berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional di masa mendatang.