Dalam perkembangan tata pemerintahan di Indonesia, peran penelitian dan pengembangan (Litbang) menjadi semakin penting. Hal ini terlihat dari pelantikan Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam, sebagai Ketua Litbang Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) untuk periode 2025–2030. Pelantikan ini menjadi tonggak baru dalam upaya mendorong pembangunan yang berbasis riset dan data di tingkat kabupaten.
Pelantikan Chaidir Syam dilakukan dalam sebuah seremoni resmi di Jakarta, dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi negara. Ini menunjukkan tingginya perhatian terhadap posisi Litbang yang diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam pembuatan kebijakan publik. Bagaimana sebenarnya Litbang dapat berfungsi sebagai garda terdepan dalam menghadapi tantangan pembangunan di daerah?
Peran Strategis Litbang dalam Pembangunan Daerah
Litbang bukanlah lembaga yang berdiri sendiri; ia harus berperan dalam menyusun kajian strategis untuk membantu kepala daerah menghadapi berbagai tantangan. Chaidir Syam menekankan bahwa literasi data dan analisis harus menjadi dua pilar utama dalam setiap rekomendasi kebijakan. Tanpa data yang kuat, keputusan yang diambil mungkin tidak dapat memberikan hasil yang diharapkan.
Data menunjukkan bahwa daerah yang mengandalkan pendekatan berbasis riset dalam pembangunan memiliki indikator yang lebih baik dalam hal kesejahteraan masyarakat. Misalnya, beberapa kabupaten yang aktif melakukan kegiatan riset dan pengembangan mengalami peningkatan signifikan dalam hal pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Ini adalah bukti bahwa penggunaan bukti ilmiah dalam kebijakan publik sangat efektif.
Strategi Implementasi dan Kolaborasi Antar Daerah
Salah satu strategi yang akan diperkenalkan oleh Chaidir Syam adalah memperkuat kolaborasi antar kabupaten. Ia berharap agar Litbang APKASI menjadi platform bagi kepala daerah untuk berbagi inovasi dan pengalaman. Forum ini dirancang bukan hanya untuk diskusi formal, tetapi juga untuk pertukaran ide-ide segar yang dapat direplikasi di daerah lain.
Hal ini menjadi sangat relevan mengingat tantangan pembangunan kini semakin kompleks, baik dari segi regulasi maupun ekspektasi masyarakat. Kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk menciptakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, Litbang berpotensi menjadi pusat inovasi yang menyatukan berbagai pemangku kepentingan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah.
Dengan terpilihnya Chaidir sebagai Ketua Litbang, diharapkan kapasitas pemerintahan daerah seluruh Indonesia dapat terbangun secara kolektif. Keterlibatan aktif dalam forum ini akan memberikan kesempatan bagi setiap daerah untuk belajar dari keberhasilan dan kegagalan yang dialami oleh daerah lain. Ini adalah langkah penting untuk menciptakan ekosistem yang sehat bagi pembangunan nasional.
Kedepan, Litbang diharapkan mampu memberikan rekomendasi kebijakan yang bukan hanya tajam, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan penguatan data dan riset, setiap kebijakan yang diambil bisa lebih terukur dan sesuai dengan harapan publik. Ini adalah tantangan besar, namun juga menjadi peluang untuk menciptakan perubahan positif di tingkat lokal dan nasional.
Secara keseluruhan, pelantikan H.A.S. Chaidir Syam sebagai Ketua Litbang APKASI adalah sebuah langkah strategis yang tidak hanya menguntungkan bagi Kabupaten Maros, tetapi juga bagi seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Dengan memanfaatkan kekuatan riset dan data, diharapkan setiap keputusan yang diambil dapat membawa dampak yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah secara berkesinambungan.
