• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Jumat, Juni 27, 2025
  • Login
No Result
View All Result
Lensapublik.id
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ekbis
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ekbis
No Result
View All Result
Lensapublik.id
No Result
View All Result
Home Ekbis

Dampak Ekonomi Perang Dunia Pendorong Sulsel Perkuat Sektor Pertanian dan Hilirisasi

Perkuat Literasi, Dorong Media Sebagai Penggerak Ekonomi Syariah Nasional

Yogyakarta, 25 Juni 2025 – Ketegangan geopolitik global dan ancaman perang dunia dikhawatirkan akan berdampak pada stabilitas ekonomi Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan (Sulsel). Salah satu sektor paling strategis di provinsi ini, yaitu pertanian, dinilai perlu diperkuat untuk menjaga ketahanan ekonomi lokal.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Wahyu Purnama, menjelaskan bahwa sektor pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi Sulsel dengan kontribusi sekitar 21 persen terhadap PDRB daerah. “Itu angka yang cukup besar, makanya program utama Gubernur juga fokus ke pertanian, salah satunya adalah program Mandiri Benih,” ujarnya dalam kegiatan Media Gathering dan Pelatihan Wartawan di Yogyakarta, Selasa (24/6/2025).

Meningkatkan Produktivitas Pertanian di Sulsel

Program Mandiri Benih dinilai penting untuk meningkatkan kualitas benih tanaman seperti padi, cabai, dan bawang yang saat ini masih perlu perbaikan mutu meskipun dari sisi kuantitas sudah mencukupi. Selain itu, pembangunan irigasi dan pompanisasi juga perlu digalang untuk mendongkrak produktivitas pertanian. Hal ini karena tanpa teknologi yang memadai, potensi lahan dan hasil pertanian tidak akan maksimal.

Mengatakan data dari kementerian pertanian, produktivitas padi di Sulsel masih di bawah rata-rata nasional. Ini menunjukkan bahwa ada tantangan yang harus dihadapi oleh para petani. Oleh karena itu, dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah, sektor swasta, dan lembaga penelitian sangat diperlukan untuk menemukan solusi yang inovatif.

Strategi Hilirisasi untuk Meningkatkan Nilai Tambah

BI juga mendorong adanya hilirisasi di sektor pertanian guna memberikan nilai tambah. “Contohnya rumput laut, jangan hanya dijual mentah tapi harus ada produk turunannya. Termasuk juga bawang dan komoditas lainnya yang bisa masuk ke industri pengolahan,” jelas Wahyu. Dengan hilirisasi, maka petani tidak hanya menjadi produsen bahan mentah, tetapi juga pemain dalam rantai nilai yang lebih besar, yang tentunya meningkatkan pendapatan mereka.

Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Masyarakat harus diberi pelatihan agar mampu mengolah hasil pertanian ke berbagai produk yang lebih bernilai. Misalnya, mengolah bawang menjadi bawang goreng atau bumbu dapur siap pakai yang memiliki daya jual lebih tinggi di pasar.

Terkait dampak konflik global, Wahyu menyoroti risiko tidak langsung terhadap ekspor Sulsel, seperti nikel yang diekspor ke China dan kemudian diproses untuk pasar negara lain. “Kalau perang mengganggu jalur distribusi minyak, misalnya di Selat Hormuz, dampaknya tidak hanya ke Indonesia tapi ke seluruh dunia. Jika harga minyak naik, maka semua sektor akan ikut terdampak, terutama sektor yang bergantung pada transportasi,” katanya.

Menurutnya, konflik geopolitik global serta perlambatan ekonomi domestik dan regional bisa menjadi hambatan serius bagi pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional yang ambisius. Hal ini menunjukkan bahwa keberlanjutan sektor pertanian sangat tergantung pada stabilitas global dan strategi lokal yang adaptif terhadap perubahan.

Wahyu pun berharap konflik global segera mereda agar stabilitas ekonomi, khususnya di daerah seperti Sulsel yang sangat bergantung pada sektor riil seperti pertanian dan ekspor komoditas, tetap terjaga. Dengan potensi besar yang dimiliki, pertanian di Sulsel hanya perlu perhatian dan dukungan lebih agar bisa bersaing secara global, memberikan manfaat bagi petani, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Previous Post

133 Santriwati SPIDI Maros Diwisuda, 36 Hafal 30 Juz Al-Qur’an dan Raih 400 Prestasi

Next Post

Pendaftaran Jalur UTBK SNBT 2025 Gratis di Kalla Institute Dibuka

Kategori

  • Ekbis
  • Ekonomi
  • Nasional
  • News
  • Pendidikan

Recommended

Perkuat Literasi, Dorong Media Sebagai Penggerak Ekonomi Syariah Nasional

Dampak Ekonomi Perang Dunia Pendorong Sulsel Perkuat Sektor Pertanian dan Hilirisasi

Perkuat Literasi, Dorong Media Sebagai Penggerak Ekonomi Syariah Nasional

Perkuat Literasi, Dorong Media Sebagai Penggerak Ekonomi Syariah Nasional

Sidebar

Lensapublik.id

© 2025 www.lensapublik.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Navigate Site

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Nasional
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Ekbis

© 2025 www.lensapublik.id – Seluruh hak cipta dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In