Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), melakukan studi tiru ke Perumda Pasar Makassar. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari penerapan teknologi digitalisasi pembayaran yang telah terbukti meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan.
Kunjungan yang dipimpin oleh Bupati Polman, H. Samsul Mahmud, dan diterima oleh manajemen Bank Sulselbar dan Perumda Pasar Makassar pada Senin (11/08/2025) ini, berfokus pada sistem pembayaran non-tunai yang telah diterapkan di pasar-pasar Kota Makassar. Satu aspek penting dari sistem ini adalah penggunaan QRIS untuk retribusi pedagang, yang memungkinkan transaksi lebih efisien dan transparan.
Penerapan Teknologi untuk Efisiensi di Pasar
Penerapan teknologi dalam sistem pembayaran di pasar sangat penting untuk menjangkau potensi yang ada. Dalam kunjungan tersebut, Bupati Samsul menyatakan, “Potensi pasar di Polman sangat besar, bahkan ada yang beroperasi hingga subuh. Dengan pengelolaan profesional dan berbasis teknologi, kami yakin ini akan mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).” Hal ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah daerah dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja pendapatan.
Sistem pembayaran yang telah diterapkan oleh Perumda Pasar di Makassar memiliki banyak keunggulan. Rata-rata transaksi yang dilakukan secara non-tunai menggunakan QRIS telah menunjukkan efisiensi dalam pengelolaan retribusi. Data transaksi yang terekam juga membantu menekan potensi kebocoran pendapatan akibat transaksi tunai yang tidak tercatat. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana digitalisasi dapat memberikan manfaat signifikan.
Strategi dan Kerja Sama untuk Meningkatkan Digitalisasi Pasar
Ali Gauli Arief, Plt. Direktur Utama Perumda Pasar Makassar, juga menjelaskan bahwa digitalisasi pasar bukan sekadar konsep yang indah, tetapi harus dijalankan dengan monitoring dan evaluasi yang teratur. “Kebijakan ini harus diadopsi oleh semua pihak. Jika tidak, berbagai kesulitan bisa muncul.” Penekanan pada kolaborasi ini mengindikasikan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah, instansi keuangan, dan masyarakat untuk mencapai tujuan yang sama.
Lebih lanjut, Desi, Kadiv Digitalisasi Bank Sulselbar, mengungkapkan bahwa Polman memiliki potensi besar untuk menerapkan sistem ini. Dengan 64,68% penduduknya terdiri dari generasi Z dan Y, yang sudah akrab dengan layanan digital, peluang untuk sukses sangat besar. Bank Sulselbar juga mendapatkan dukungan penuh dalam mengedukasi 2.920 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah menggunakan mobile banking dan QRIS. Ini adalah langkah strategis dalam menghadapi tantangan digitalisasi yang akan datang.
Kunjungan ini merupakan langkah awal kolaborasi antara Pemkab Polman, Bank Sulselbar, dan Perumda Pasar Makassar. Tujuannya adalah untuk membangun tata kelola pasar yang lebih transparan, efisien, dan modern, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan alur yang terencana dan dukungan dari semua pihak, pasar di Polman bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya dalam penerapan struktur pasar yang lebih cerdas dan berkelanjutan.