Makassar, – Kerjasama yang solid antara institusi militer dengan lembaga pendidikan semakin terbukti melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan keduanya. Salah satu momen penting yang menandai sinergitas ini terjadi saat penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di SMK Publik. Acara yang digelar pada 22 Juli 2025 ini berlangsung di Aula SMK Publik Makassar, di mana para siswa baru mulai mengukir langkah awal mereka dalam dunia pendidikan.
Tidak hanya sekadar seremoni, MPLS menjadi momen berharga bagi para siswa untuk mempersiapkan diri memasuki dunia sekolah. Dengan total pendaftaran mencapai 16 siswa baru, MPLS dirancang untuk memberikan panduan serta membekali mereka dengan informasi penting mengenai lingkungan sekitar. Pertanyaan seperti bagaimana cara beradaptasi dan mengenali potensi diri menjadi fokus utama dalam kegiatan ini.
Pentingnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
MPLS bukan hanya seremonial, namun memiliki tujuan yang mendalam. Salah satu tujuannya adalah untuk mengenali potensi diri siswa baru. Dengan memahami kelebihan dan kekurangan, siswa dapat lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Proses ini juga mendukung pengembangan interaksi positif antara siswa baru dan warga sekolah, meningkatkan motivasi, serta menumbuhkan sikap positif. Hal ini penting, mengingat seringkali siswa baru merasa terasing saat memasuki lingkungan baru!
Data menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti program MPLS memiliki peluang lebih tinggi untuk beradaptasi dengan baik dan mencapai kesuksesan di sekolah. Pembekalan melalui berbagai kegiatan interaktif, sambutan dari para pendidik, serta motivasi dari angkatan militer memberikan dampak positif yang signifikan. Tak jarang, siswa merasakan dorongan semangat yang kuat setelah mendengar motivasi dari sosok-sosok berpengaruh, seperti yang disampaikan oleh Kahubdam XIV/Hasanuddin dalam acara tersebut.
Strategi Meningkatkan Kualitas Pendidikan Melalui Kolaborasi
Kolaborasi antara institusi pendidikan dan pihak-pihak lain, seperti TNI, menciptakan banyak peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu contoh nyata adalah program Training of Trainers (TOT) di bidang Informatika, khususnya Teknik Komputer dan Jaringan. Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar langsung dari para ahli di bidangnya. Dengan metode pengajaran yang interaktif dan relevan, siswa dapat mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di era digital saat ini.
Di samping itu, kompetisi yang diadakan, seperti lomba lagu daerah Sulawesi Selatan, menjadi wadah bagi siswa untuk mengekspresikan diri sekaligus memperkuat rasa kebanggaan terhadap budaya lokal. Acara seperti ini tidak hanya mengasah bakat, tetapi juga memperkuat bonding antar siswa dan pihak sekolah. Keterlibatan pejabat militer dalam acara seperti Wisuda dan Perpisahan Siswa juga menjadi simbol dukungan nyata terhadap pendidikan.
Penutupan MPLS dengan tema *Raih Mimpi, Adaptif, Mandiri, Aktif, dan Harmonis (Ramah)* diakhiri dengan pertunjukan yang menarik. Fashion Show, Demo Pencak Silat, dan Pameran Hasil Karya Pengolahan Sampah menjadi highlight acara, yang menunjukkan bahwa belajar tidak selalu harus serius. Elemen hiburan ini mampu menyatukan seluruh siswa dan warga sekolah dalam suasana yang ceria dan penuh semangat.
Dengan berakhirnya kegiatan MPLS ini, diharapkan komunikasi dan kolaborasi yang telah terbina dapat semakin erat dan berkelanjutan. Pendidikan yang berkualitas adalah kunci untuk menciptakan generasi yang adaptif dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Mari kita tingkatkan budaya belajar secara kolektif demi kemajuan bersama.