Makassar. – Pemerintah Kota Makassar menekankan pentingnya pembangunan kelurahan yang terintegrasi dan kolaboratif. Salah satu contohnya adalah Kelurahan Panampu yang dijadikan percontohan dalam lomba kelurahan yang diselenggarakan oleh Pemkot Makassar. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan tujuan lomba ini adalah meningkatkan kualitas pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan di seluruh kelurahan.
Menurut Munafri, lomba ini lebih dari sekedar acara seremonial; ini adalah langkah untuk memotivasi kelurahan-kelurahan lain agar berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Dengan melibatkan berbagai elemen, mulai dari aparatur pemerintahan hingga masyarakat, diharapkan hasil kolaborasi ini dapat mewujudkan pelayanan yang lebih baik dalam berbagai sektor, termasuk kesehatan dan pendidikan.
Pembangunan Terpadu di Kelurahan Panampu
Pembangunan di Kelurahan Panampu melibatkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Lurah Panampu, Imam Hanafi, mengungkapkan bahwa sudah banyak program inovatif yang telah diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Salah satu program unggulan yang dicanangkan adalah penanganan stunting. Dengan kemitraan antara berbagai pihak seperti rumah sakit dan universitas, program Rumah Gizi dilaksanakan untuk memperbaiki gizi anak-anak.
Program ini bertujuan memberikan edukasi dan makanan bergizi, serta melakukan pemantauan berkala agar intervensi dapat dilakukan secara efektif. Hal ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap kesehatan anak telah menjadi prioritas dalam pembangunan di daerah tersebut. Imam juga menjelaskan bahwa dengan kolaborasi pentahelix — melibatkan masyarakat, sektor swasta, akademik, dan pemerintah — mereka optimis dapat menurunkan angka stunting di wilayahnya.
Inisiatif Ketahanan Pangan dan Kebersihan Lingkungan
Selain fokus pada kesehatan, Kelurahan Panampu juga mengembangkan program ketahanan pangan. Dengan memperkenalkan Bank Sampah dan Urban Farming, warga diajak untuk terlibat aktif dalam pengelolaan limbah dan memaksimalkan pemanfaatan lahan. Hasil dari pengelolaan sampah organik digunakan sebagai pupuk untuk pertanian keluarga, yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan tetapi juga memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Kerja sama dengan perusahaan lokal dalam program Kampung Bersih Nusantara membantu peningkatan kebersihan lingkungan. Program ini mencakup pembangunan bak sampah baru, pengelolaan bank sampah, serta penyediaan air bersih untuk lebih dari 800 rumah tangga yang mengalami kesulitan akses air. Dengan adanya program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan keuntungan langsung tetapi juga memahami pentingnya menjaga lingkungan untuk kesehatan bersama.
Melalui berbagai inisiatif ini, angka stunting di Kelurahan Panampu berhasil turunkan dari 131 anak menjadi 100 anak dalam waktu satu tahun. Ini membuktikan bahwa kolaborasi antarlintas sektoral dapat menciptakan perubahan yang nyata. Keberhasilan ini tentunya dapat menjadi inspirasi bagi kelurahan lainnya untuk menerapkan metode serupa demi kesejahteraan masyarakat.
Dengan begitu banyaknya program yang telah dilakukan, Pemkot Makassar berharap bahwa keberhasilan Kelurahan Panampu dapat dicontoh oleh kelurahan lain. Proses pembangunan yang melibatkan masyarakat dan berbasis kebutuhan lokal akan memupuk rasa memiliki, sehingga setiap orang dapat berkontribusi dalam menciptakan wilayah yang lebih baik.