Dalam rangka memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-78, sebuah kegiatan panen raya jagung hibrida diadakan di lahan binaan seluas 200 hektar. Kegiatan ini terletak di Dusun Pengembang, Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Rabu (2/7/2025).
Pada acara ini, panen raya dipimpin oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin. Kegiatan ini menjadi wujud kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan program pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.
Kontribusi TNI AU dalam Ketahanan Pangan
Pemilihan untuk berkontribusi pada ketahanan pangan bukanlah tanpa alasan. Dengan situasi pangan yang menjadi tantangan global, TNI AU mengambil langkah nyata untuk membantu masyarakat lokal dalam meningkatkan hasil pertanian. Dalam sambutannya, Marsma TNI Arifaini menyatakan bahwa kegiatan ini mencerminkan komitmen terhadap kesejahteraan bangsa.
Data menunjukkan bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu faktor utama dalam menjaga kedaulatan suatu negara. TNI AU berusaha aktif untuk memanfaatkan lahan-lahan potensial serta memberikan training bagi petani agar bisa mengelola sumber daya secara mandiri dan berkelanjutan. Ini adalah langkah penting yang menunjukkan bagaimana kolaborasi antara militer dan masyarakat dapat menghasilkan hasil yang signifikan.
Strategi dan Manfaat Kegiatan Panen Raya
Kegiatan panen raya ini mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat setempat. Faktanya, hasil panen diharapkan dapat mencapai 6,6 ton per hektare dengan dua kali musim tanam dalam setahun. Total lahan yang dirawat mencapai ribuan hektare, dan produksi jagung pakan ternak dapat dijual dengan harga yang kompetitif.
Namun, tantangan masih ada. Sistem irigasi yang belum memadai menjadi salah satu kendala utama yang dihadapi petani. Saat ini, petani hanya bisa melakukan dua kali musim tanam, yaitu pada musim kemarau dan musim hujan saja. Ini menjadi catatan penting bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh jumlah lahan yang tersedia, tetapi juga oleh infrastruktur yang mendukung proses pertanian.
Pengembangan yang berkelanjutan ini menunjukkan betapa pentingnya peran petani sebagai ujung tombak produksi pangan nasional. Melalui sinergi antara militer dan masyarakat, harapan untuk mencapai kedaulatan pangan yang lebih baik dapat terwujud. Dengan komitmen untuk mendampingi para petani, TNI AU berusaha untuk memastikan bahwa hasil pertanian dapat dioptimalkan dan membawa manfaat bagi banyak pihak.
Kegiatan panen ini menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan pendekatan ini, diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga menciptakan rasa aman dan terhubung antara militer dan masyarakat. Semoga ke depannya, berbagai tantangan dapat diatasi melalui kerja sama yang lebih baik.
