Online24,Maros – Harga beras yang masih tinggi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Mereka berusaha mencari beras dengan harga yang lebih terjangkau, salah satunya melalui program Gerakan Pangan Murah yang digagas Polres Maros.
Program ini, yang semakin menarik perhatian, ternyata membawa sedikit angin segar bagi warga. Ketersediaan beras dengan harga terjangkau dalam situasi ekonomi saat ini diibaratkan sebagai oase di tengah gurun. Seiring meningkatnya kebutuhan akan pangan yang berkualitas, langkah ini dinilai sangat penting.
Pentingnya Akses Terhadap Pangan Murah
Di tengah fluktuasi harga pangan yang tidak menentu, akses kepada pangan murah menjadi salah satu solusi. Program Gerakan Pangan Murah yang diadakan oleh Polres Maros menyediakan beras SPHP kemasan lima kilogram seharga Rp58 ribu. Ini jauh lebih rendah dibandingkan harga pasar yang mencapai Rp75 ribu untuk ukuran yang sama. Fakta ini menunjukkan bahwa keberadaan program semacam ini dapat menjadi penolong bagi masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seperti diungkapkan Wakapolres Maros, Kompol Ahmad Rosma, program ini dilaksanakan di berbagai titik strategis. Penyaluran beras dilakukan untuk memudahkan masyarakat memperoleh pangan dengan kualitas baik. Data menunjukkan bahwa selama enam hari program ini berlangsung, sekitar 10 ton beras berhasil terjual. Hal ini menggambarkan tingginya animo masyarakat untuk mendapatkan bantuan pangan yang dibutuhkan.
Strategi dan Manfaat Jangka Panjang
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari strategi yang diterapkan dalam pelaksanaannya. Dengan membuka penjualan di halaman Polres, pasar, dan lokasi umum, masyarakat dari berbagai daerah bisa lebih mudah mengakses pangan dengan harga terjangkau. Tidak hanya menguntungkan bagi mereka yang membeli, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya ketersediaan pangan di tengah krisis harga saat ini.
Sebagian warga, seperti Indah, yang rela datang jauh-jauh hanya untuk mendapatkan stok beras murah, mengungkapkan betapa pentingnya kegiatan ini. Ucapan Indah menyiratkan bahwa gerakan ini bukan sekadar membeli beras, tetapi juga mencerminkan harapan dan kepedulian terhadap sesama di tengah kesulitan yang dialami banyak orang. Penjualan beras murah seperti ini diharapkan tidak hanya bersifat temporer, tetapi memberikan dampak jangka panjang yang positif dalam stabilitas harga pangan di masyarakat.
Dengan langkah yang diambil Polres Maros, diharapkan bisa terus dilanjutkan dan diperluas di daerah-daerah lain, sehingga bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Konsep penjualan murah ini dapat menjadi model untuk program pangan serupa di wilayah lain di Indonesia. Dalam situasi yang tidak pasti, akses terhadap pangan yang terjangkau menjadi lebih penting dari sebelumnya, menciptakan rasa kebersamaan dan saling mendukung di antara masyarakat.
Dengan adanya program pangan murah ini, harapan warga untuk akses yang lebih baik terhadap pangan terwujud, dan diharapkan bisa meringankan beban mereka di tengah berbagai tantangan ekonomi.