Dinas Kesehatan Kabupaten Maros baru-baru ini mengambil langkah proaktif dalam upaya pencegahan dan penanganan Tuberkulosis (TBC) dengan membentuk Tim Kerja Internal, yang dikenal dengan strategi inovasi Sipakatau. Peluncuran tim ini berlangsung pada Senin, 30 Juni 2025, di Kantor Dinas Kesehatan Maros.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak 40 anggota tim yang terdiri dari berbagai profesi berkumpul untuk menyusun rencana aksi yang komprehensif. Tim ini termasuk sekretaris dinas, kepala bidang, kepala puskesmas di wilayah lokus, serta tenaga kesehatan seperti bidan dan perawat desa/kelurahan.
Strategi Sipakatau untuk Mengatasi TBC
Inovasi Sipakatau diharapkan dapat memperkuat upaya lokal dalam menanggulangi TBC. Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus, menjelaskan bahwa tim ini bertugas untuk melaksanakan kegiatan operasional yang meliputi koordinasi lintas sektor dan sosialisasi mengenai skrining serta pengobatan TBC. Dengan pendekatan yang kolaboratif, mereka menargetkan eliminasi TBC di Maros hingga tahun 2030.
Data terbaru menunjukkan bahwa angka penemuan kasus TBC di Maros masih tergolong rendah, yaitu mencapai 55 persen dari target nasional. Selain itu, tingkat kesembuhan pasien hanya mencapai 30,32 persen. Hal ini menjadi tantangan serius bagi dinas kesehatan dan seluruh tim untuk berupaya lebih keras dalam meningkatkan angka deteksi dan kesembuhan.
Pentingnya Kolaborasi Sosial dalam Penanganan TBC
Program Sipakatau tidak hanya berfokus pada aspek teknis kesehatan, tetapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai sosial, seperti empati dan dukungan komunitas. Melalui pendekatan ini, diharapkan stigma terhadap penderita TBC dapat dihapus, sehingga mereka mendapat dukungan untuk menjalani pengobatan. Yunus menegaskan pentingnya melibatkan berbagai lapisan masyarakat, dari OPD hingga anak muda, dalam kampanye ini.
Selain itu, pembentukan Pojok Sipakatau di puskesmas juga menjadi inovasi yang mendukung edukasi dan konseling bagi masyarakat. Duta Sipakatau yang berasal dari kalangan muda diharapkan dapat memanfaatkan platform digital untuk menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran akan TBC.
Inisiatif ini merupakan respon dari arahan pemerintah, yang memberikan dorongan kepada daerah untuk menjalankan program-program kesehatan yang efektif. Dengan berbagai langkah yang diambil, diharapkan Indonesia dapat mencapai target nasional dalam penanganan TBC dengan lebih baik.