Di balik jeruji besi, banyak cerita menarik tentang bagaimana warga binaan bisa berkontribusi positif terhadap masyarakat. Salah satu contoh nyata adalah keberhasilan warga binaan di sebuah lembaga pemasyarakatan yang mengembangkan pertanian dan peternakan untuk mendukung ketahanan pangan.
Meski hidup dalam keterbatasan, mereka mampu memanfaatkan area kecil di lapas untuk menanam sayuran dan memelihara ternak. Ini menjadi salah satu bentuk kontribusi mereka terhadap program ketahanan pangan nasional, yang tidak hanya memberikan manfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat luas.
Pertanian di Lapas: Strategi Membangun Ketahanan Pangan
Kegiatan pertanian di dalam lapas, meskipun terlihat sepele, menyimpan potensi besar. Dengan memanfaatkan lahan terbatas, warga binaan dapat menanam berbagai jenis sayuran seperti bayam, sawi, dan cabai. Tidak hanya itu, mereka juga memelihara ternak seperti itik, yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Menurut salah satu warga binaan, kegiatan bertani awalnya dimulai hanya untuk mengisi waktu kosong. Namun, berkat dukungan dari petugas lapas yang menyediakan bibit serta pelatihan dari ahli pertanian, mereka mulai memahami pentingnya pertanian. Ia menyatakan, “Setiap pagi dan sore, kami membersihkan dan menyiram tanaman, serta memberi pupuk agar tanaman tumbuh subur.” Kegiatan ini tidak hanya memberikan mereka keterampilan baru, tetapi juga menumbuhkan rasa kebersamaan di antara warga binaan.
Keterampilan dan Kemandirian bagi Warga Binaan
Program ini tidak hanya fokus pada pertanian, namun juga mengedukasi warga binaan dalam aspek kewirausahaan. Kepala lapas menjelaskan bahwa hasil pertanian dan peternakan tidak hanya dikonsumsi di dalam lapas, tetapi bisa dijual ketika ada kerabat yang berkunjung. Dengan cara ini, mereka mendapatkan sedikit penghasilan tambahan yang dapat membantu keluarga mereka di luar.
Penerapan keterampilan berkebun dan beternak ini bermanfaat tidak hanya sebagai aktivitas harian, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan yang penting untuk kehidupan setelah mereka bebas. Keterampilan ini diharapkan bisa menjadi modal bagi mereka untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik.
Saat ini, lembaga pemasyarakatan ini menampung sejumlah warga binaan yang aktif dalam program tersebut. Dengan melibatkan mereka secara langsung, lapas tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki kehidupan mereka, tetapi juga membentuk karakter yang lebih baik melalui kegiatan positif.